The Pharmacist Room

Apa itu Hormon Part-3


5. Kelenjar Kacangan/Timus/Thymus (di rongga dada)
            Merupakan tempat penimbun hormon pertumbuhan atau somatotrof. Kelenjar ini hanya berfungsi pada masa pertumbuhan sampai dengan masa pubertas, setelah melewati masa pubertas, secara perlahan hormon ini akan berkurang sedikit demi sedikit.
Hormon ini berfungsi Mengatur proses pertumbuhan. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell.
Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip dengan hormon tiroksin.

6. Kelenjar Suprarenalis/Adrenal/Anak Ginjal (di atas ren)
Terletak di atas ginjal. Dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu:
a.  Bagian korteks :
Yaitu lapisan luar yang menghasilkan hormon:
1. Hormon Cortison atau antiadison
Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi karbohidrat. Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.

Gejalanya :
a) Kulit memerah/timbulnya ruam pada kulit.
b) Dapat menimbulkan kematian.
c) Tekanan darah rendah.
d) Nafsu makan hilang.
e) Pengendapan pigmen melanin yang banyak.

2.  Hormon Glukokortikoid

Berfungsi  merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah. Bila kelebihan hormon ini akan dapat menyebabkan Cushing syndrome.
3.  Hormon Cortisol
Berfungsi memacu metabolisme karbohidrat dan meningkatkan respon imunitas tubuh. Bila kelebihan hormon ini akan dapat menyebabkan cushing syndrome.
4.  Hormon Aldosterone

     Berfungsi m engatur keseimbangan mineral dan air dalam ren dan    
     membuang kelebihan Kalium.

5.  Hormon Corticosterone
     Berfungsi mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, lipid dan

     meningkatkan respon imunitas tubuh.

6.  Hormon Mineralokortikoid
     Berfungsi mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh dan
     merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal. Bila kekurangan
     hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.



b.  Bagian medula :
          Yaitu merupakan lapisan dalam yang menghasilkan hormon:
1.  Hormon Adrenalin/Epinefrin
Pengaruh hormon ini terhadap tubuh adalah:
a.  Memacu aktivitas jantung, dan menyempitkan pembuluh darah pada kulit dan membran mukosa. 
b.  Mengendurkan otot bonkioli, sehingga melapangkan pernapasan.
c.  Memacu pengubahan glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis) dalam sel hati, sehingga kadar gula darah meningkat.
d. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
e. Memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi, intensitas cahaya dll.
Secara khusus hormon ini berfungsi :
a.  Memacu aktivitas cor/jantung.
b.  Menaikkan tekanan darah.
c.  Mengerutkan otot polos pada arteri.
d.  Mengendurkan otot polos bronchiolus
e.  Mempercepat glikolisis.
f.  Pengeluaran keringat dingin.
g.  Rasa keterkejutan/shock.
h.  Mengatur metabolisme glukosa saat stress.
i.  Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan :

- Indera perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit.
- Kemampuan berfikir dan ingatan meningkat.
- Pulmo akan menyerap oksigen lebih banyak.
- Banyak menghasilkan sumber energy dari proses glikolisis.

j.  Mencegah efek penuaan dini.
k. Melindungi dari penyakit Alzheimer, penyakit jantung, kanker
       payudara, kanker ovarium dan osteoporosis.
   Bila terjadi kekurangan penghassilan hormon adrenalin/epinefrin akan
            menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya dapat dilihat pada hiposekresi  
            Hormon Mineralokortikoid dan Hormon Cortison.

2. Hormon Androgen
             Berfungsi menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita. Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan penyakit Cushing Syndrome/ sindrom Cushing serta penyakit kelainan ciri kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan

Gejala Cushing syndrome :
a) Membulatnya wajah/muka.
b) Obesitas.
c) Penimbunan lemak di daerah leher.
d) Pengecilan pada daerah lengan dan kaki.
e) Terhentinya atau terganggunya periode menstruasi.
f) Penurunan daya sexualitas.
g) Kenaikan tekanan darah dan kadar gula darah.
h) Melemahnya atau rapuhnya tulang.
i) Masalah rambut pada wanita.


7. Kelenjar Pankreas/Langerhans (di rongga perut)
Pankreas bagian luar menghasilkan enzim pencernaan (eksokrin), sedang bagian dalam yang merupakan kelenjar endokrin adalah kelenjar pulau-pulau Langerhans. Hormon yang dihasilkan adalah:
1. Hormon Insulin

             Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin. Hormon ini berfungsi :
     a. Mengatur kadar glukosa dalam darah.
     b. Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot.
            Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan 

     penyakit diabetes mellitus/penyakit kencing manis.

            Gejala penyakit diabetes mellitus :
     - Kenaikan jumlah gula dalam darah.
     - Badan menjadi lems.
     - Sering merasa haus/banyak minum.
     - Banyak melakukan urinasi (pembuangan urine).
     - Energy berkurang.
     - Merasa selalu lapar.
2. Hormon Glukagon
            Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon  

     adrenalin. Hormon ini berfungsi :

     a. Meningkatkan kadar gula dalam darah.
     b. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.


8. Lambung/Ventriculus Dan Usus/Duodenum
            Lambung menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi untuk memacu sekresi getah lambung. Duodenum menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin (sebelumnya disebut pancreozymin), yang berfungsi untuk:
·      Sekretin : merangsang pankreas untuk mensekresikan natrium bikarbonat  
                 dan enzim-enzim pencernaan
·      Kolesistokinin : merangsang kantong empedu untuk mengeluarkan empedu.

9. Kelenjar Kelamin/Gonad

            Menghasilkan hormon dan sel kelamin. Dapat dibedakan atas kelenjar kelamim pria dan kelenjar kelamin wanita.
a. Kelenjar kelamin pria (testes)

Hormon yang dihasilkan ialah hormon kelamin laki-laki atau androgen. Selain itu juga menghasilkan spermatozoa. Androgen yang terpenting ialah testosteron, yang terutama berfungsi untuk menumbuhkan ciri sekunder pria dan proses spermatogenesis (pembentukan sperma).
b. Kelenjar kelamin perempuan (ovarium)
Dapat menghasilkan ovum dan hormon kelamin perempuan, yaitu:
Hormon Estrogen,
Dihasilkan oleh folikel de Graaf. Hormon ini berfungsi untuk:
·      Memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
·      Pematangan sel-sel kelamin
·      Pertumbuhan alat kelamin
·       Pemeliharaan sistem reproduksi
  
Hormon Progesteron,
Dihasilkan oleh korpus luteum yaitu badan kuning di dalam ovarium.
Berfungsi untuk:
·  Mengatur pertumbuhan plasenta
·  Menghalangi produksi fsh
·  Bersama laktogen akan memperlancar produksi asi (air susu ibu) setelah bayi lahir
·  Mempertahankan penebalan endometrium
-  Hormon Relaksin

   Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi   
   otot.

Apa itu Hormon Part- 2


1.    Kelenjar Pituitari atau Hipofisis (Di bawah hypothalamus)
Kelenjar hipofisis disebut juga “master of glands”, karena sebagian besar dari hormon-hormon yang dihasilkannya bertugas sebagai mengatur pengeluaran hormon lainnya. Hipofisis terdapat di bagian dasar otak di bawah hipotalamus. Besarnya kira-kira sebesar kacang tanah dan terdiri atas 3 lobi, yaitu: lobus anterior, lobus intermediet, dan lobus posterior.
a.  Lobus anterior
Lobus anterior menghasilkan bermacam-macam hormon yang berperan sebagai hormon pengatur beberapa hormon yang lain. Hormon yang dihasilkan lobus anterior antara lain:
-    Hormon Somatotrof (STH/Growth Hormone) :
Hormon ini merangsang pertumbuhan tubuh, terutama bagian epifisis dari tulang pipa. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan kekerdilan (dwarfisme), sedangkan kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Bila kelebihan hormon ini terjadi pada saat sudah dewasa, dapat mengakibatkan penebalan tulang-tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki. Keadaan ini disebut akromegali.
-    LTH (Luteotropic Homone/prolaktin/hormon laktogen) :

 Berfungsi untuk merangsang sekresi air susu dari glandula mammae
( kelenjar air susu).
-    ACTH (Andrenocorticotrophic Hormone/Adrenotropin) :
Hormon ini mengendalikan sekresi hormon dari bagian korteks adrenal (anak ginjal).
-    Gonadotropin, yang terdiri atas:
·      FSH (Follicle Stimulating Hormone). 
Terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pria mempengaruhi proses spermatogenesis di dalam tubulus seminiferus dari testis.
·      LH (Luteinizing Hormone/ICSH = Interstitial Cel Stimulating Hormone).
Terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita, LH merangsang pemasakan folikel ovarium dan juga ovulasi. Sedang pada pria, ICTH bertugas merangsang sel interstitial Leydig di dalam testis agar menghasilkan testosteron yang bertanggungjawab untuk pemeliharaan karakter seksual sekunder.
b.    Lobus intermediet
Pada manusia, bagian intermedietnya rudimenter (tidak berkembang). Satu-satunya fungsi yang diketahui dari bagian ini adalah sekresi melanocyte stimulating hormone (MSH/intermedin). Pada amfibia hormon ini berperan pada melanofora, menyebabkan penyebaran granula-granula melanin pada sel-sel melanofora dan menggelapkan kulit tubuh amfibia. Fungsi bagian intermediet pada manusia belum diketahui dengan baik.

c.    Lobus posterior
Lobus posterior menghasilkan beberapa hormon, yaitu:
·      Oksitosin, yang berfungsi merangsang kontraksi uterus menjelang kelahiran.
·      Vassopresin (antidiuretik hormon = ADH), berperan dalam membantu pengeluaran air tubuh dengan jalan mengatur reabsorbsi air pada tubulus ginjal. Bila kadar hormon ini naik tekanan ostomik darah naik, sehingga reabsorbsi air meningkat. Hormon vasopresin merangsang pembuluh darah menciut (vasokonstriksi) sehingga tekanan darah naik. Pengeluaran hormon vasopresin yang berlebihan mengakibatkan diabetes insipidus.

2. Kelenjar Epifisis/Pienal (di cerebrum)
Hormon melatonin : warna/pigmen kulit melanin. Hormon ini dapat juga mengatur rasa kantuk pada diri seseorang. Pada remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Gambar disamping Letak kelenjar Pineal


3. Kelenjar Thiroid/Kelenjar Gondok (di daerah leher)
Hormon yang dihasilkan adalah tiroksin, yang dibentuk dari asam amino tirosin dan yodium. Fungsi hormon tiroksin adalah untuk:
·         mempengaruhi metabolisme sel
·         mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.
Kelebihan hormon (hipertiroidisme) ini akan menyebabkan penyakit yang disebut morbus Basedowi, yaitu meningkatnya metabolisme, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata terbuka lebar dan bola mata terbelalak (eksoftalmus). Bila terjadi pada masa pertumbuhan akan menyebabkan gigantisme atau pertumbuhan terlalu cepat sehingga terbentuk tubuh raksasa.
Kekurangan hormon tiroksin (hipotiroidisme) akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan. Pada anak akan menyebabkan kretinisme (kekerdilan). Pada usia dewasa, hipotiroidisme akan menyebabkan menurunnya metabolisme, dan akan mengakibatkan aktivitas peredaran darah menurun, tonus otot menurun, terjadi miksedema, yaitu menebal dan menggelembungnya kulit.
Kekurangan yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin dengan gejala timbulnya penyakit gondok.
            Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid.
Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin artinya penyempitan merupakan struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25 cm. Anastomosis di antara kedua arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas ismus, sedangkan cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis di bawahnya. Pada sebagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal yang menjulur dari ismus ke bawah.
Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati.
Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima.
Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. 
Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2.
T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah.
Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (tiroid releasing hormon)dan TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh karena itu hal yang mengganggu jalur diats akan mentyebabkan produksi T3 dan T4
       Macam hormon yang dihasilkan :
1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)
     - Hormon ini berfungsi :
        1. Mengatur metabolisme karbohidrat.
        2. Memengaruhi perkembangan mental.
        3. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
        4. Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
2. Hormon Calsitonin.
    - Hormon ini berfungsi :
       1. Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah.
       2. Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.
Pembengkakan kelenjar Thyroid dikenal dengan istilah GOITER. Hal ini dapat disebabkan karena menurunya hormon yang dihasilkan sehingga menyebabkan stimulasi produksi TSH berlebihan. Resiko terkena penyakit ini lebih banyak dialami oleh wanita dengan perbandingan wanita : pria adalah 5 : 1. Kisaran wanita yang terkena penyakit ini adalah anatar 40 – 60 tahun. Biasanya banyak dialami oleh penduduk daerah marjinal yang sulit mendapatkan garam beryodium. Dengan mineral Yodium/Iodium dapat mengatur pengeluaran hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini sehingga tubuh tidak akan kekurangan hormon dari kelenjar Thyroid.

4. Kelenjar Anak Gondok/Parathiroid (di dekat kelenjar thyroid)
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar Thyroid. Setiap kelenjar Thyroid mempunyai sepasang kelenjar Parathyroid, sehingga semuanya berjumlah 4 buah kelenjar parathyroid.
            Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon).
- Fungsi hormon Parathormon:
   a. Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat).
   b. Mengendalikan pembentukan tulang.
            Kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebakan pertumbuhan :
- Kretinisme bila terjadi pada masa pertumbuhan.
- Miksodema bila terjadi pada masa dewasa.
- Batu ginjal dalam pelvis renalis/rongga ginjal.
            Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan :
- Pertumbuhan Morbus basedowi.
- Kejang otot/tetani.



Apa itu Hormon Part-1


Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluarkan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing
Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang.

2.2 KELENJAR DAN HORMON
Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
·    Kelenjar eksoktrin                                  
Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya.
Example : kelenjar-kelenjar pencernaan.
·    Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya.
Example : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.
Ciri- cirri Hormon
·         Bahan kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (& organ-organ tertentu badan)
·         Merangsang menghalang kegiatan sesuatu tisu / organ bagian badan
·         Setengah hormon menguasai kelenjar otot lain. Setengah mengawal menyelaras kegiatan badan seperti tumbesaran & perkembangan.
·         Hormon juga membantu sistem saraf menyelaras aktiviti badanPada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain,terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirimimpuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Fungsi Hormon adalah:
1.      Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
2.      Memacu reproduksi.
3.      Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis.
4.      Mengatur tingkah laku.

Macam-macam kelenjar :
A. Berdasarkan aktivitasnya :
1.      Kelenjar yang bekerja sepanjang masa. Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia tersebut. Sehingga tidak terbatas pada usia.
Ex : Hormon metabolisme.
2.   Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu.
Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau proses  pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat usia tertentu seperti pada saat usia pubertas. 
Ex : Hormon kelamin.
3.   Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu.
Hormon golongan ini bekerja pada saatn manusia itu dilahirkan sampai pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh oragn-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan organ. Sehingga masing-masing organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel.
Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa pertumbuhan).
Ex : Hormon pertumbuhan, kelenjar tymus.

B. Berdasarkan letaknya:
1.    Kelenjar hipophysis/pituitary di dasar cerebrum, dibawah hypothalamus.
2.    Kelenjar pineal/epiphysis di cerebrum.
3.    Kelenjar thyroid di daerah leher.
4.    Kelenjar parathyroid di dekat kelenjar thyroid.
5.    Kelenjar thymus di rongga dada.
6.    Kelenjar adrenal/suprarenalis di atas ren.
7.    Kelenjar pulau langerhans/pankreas di rongga perut.
8.    Kelenjar Usus dan lambung di rongga perut.
9.    Kelenjar kelamin :
a. Ovarium di rongga perut.
b. Testis di rongga perut bawah.

Diare


Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.Namun dengan tatalaksana diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dpt ditekan seminimal mungkin. Pada bulan Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu Vibrio Cholera 0139 yang kemudian digantikan Vibrio cholera strain El Tor di tahun 1993 dan kemudian menghilang dalam tahun 1995-1996, kecuali di India dan Bangladesh yang masih ditemukan. Sedangkan E. Coli 0157 sebagai penyebab diare berdarah dan HUS ( Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah terjadi di USA, Jepang, Afrika selatan dan Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua strain diatas belum pernah terdeksi.

Defenisi
Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari.
·         Faktor yang mempengaruhi diare :
·         Lingkungan Gizi Kependudukan
·         Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat
·         Penyebab terjadinya diare :
Peradangan usus oleh agen penyebab :
Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa)
1.   Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia
2.   Kurang gizi
3.   Alergi terhadap susu
4.   Immuno defesiensi
Cara penularan :
Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.

Istilah diare :
Diare akut = kurang dari 2 minggu
Diare Persisten = lebih dari 2 minggu
Disentri = diare disertai darah dengan ataupun tanpa lendir
Kholera = diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera

Terapi Diare
Tujuan terapi pengobatan diare adalah menagtur diet,mencegah pengeluaran berlebihan, elektrolit, dan gangguan asam basa,menyembuhkan gejala, mengatasi penyebab diare dan mengatasigangguan sekunder yang menyebabkan diare.

Terapi Farmakologi
Obat-obatan yang digunakan dalampengobatan diare dikelompokkanmenjadi beberapa kategori yaitu antimotilitas,adsorben, antisekresi, antibiotic,enzim, danmikroba usus. Obat-obatan tersebut tidakmenyembuhkan tetapi hanya meringankan.

Obat-obat anti diare
1.      Opiate dan turunan opioid menunda transit isis intraluminal ataumeningkatkan kapasitas saluran cerna,memperpanjang waktu kontak dan absorpsi.
2.      Loperamid sering direkomendasikan untukdiare akut dan kronis.
3.      Adsorben (seperti Kaolin dan Pectin) digunakan untukmeringankan gejala, tetapi kerjanya tidak spesifik, sehingga dapat mengabsorsi nutrisi, toksin, obat dan getah pencernaan.
4.      Sediaan lactobacillus merupakan pengobatan kontrofesional yang diharapakan dapat mengganti flora normal usus.
5.      Obat-obat antikolinergik seperti atropine, dapat menghambat vagal tone dan memperpanjang waktu transit saluran cerna. Antibiotic dan diobati dengan terapi yang mendukung.
6.      Oktreotida, suatu analog aktapeptida sintetik dari somastattin yang diresepkan untukpengobatan gejalatumor karsinoid dan tumor sekresi VIP.


Tatalaksana penderita diare yang tepat dan efektif :
Tatalaksana penderita diare di rumah
1.      Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila ada berikan oralit)
2.      Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah diare.
3.      Membawa penderita diare ke sarana kesehatan bila dalam 3 hari tidak membaik atau:
a.       buang air besar makin sering dan banyak sekali
b.       muntah terus menerus
c.        rasa haus yang nyata
d.      tidak dapat minum atau makan
e.        demam tinggi
f.        ada darah dalam tinja