1. Kelenjar
Pituitari atau Hipofisis (Di bawah hypothalamus)
Kelenjar
hipofisis disebut juga “master of glands”,
karena sebagian besar dari hormon-hormon yang dihasilkannya bertugas sebagai
mengatur pengeluaran hormon lainnya. Hipofisis terdapat di bagian dasar otak di
bawah hipotalamus. Besarnya kira-kira sebesar kacang tanah dan terdiri atas 3
lobi, yaitu: lobus anterior, lobus intermediet, dan lobus posterior.
a. Lobus anterior
Lobus anterior menghasilkan bermacam-macam hormon
yang berperan sebagai hormon pengatur beberapa hormon yang lain. Hormon yang
dihasilkan lobus anterior antara lain:
- Hormon
Somatotrof (STH/Growth Hormone) :
Hormon ini
merangsang pertumbuhan tubuh, terutama bagian epifisis dari tulang pipa.
Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan kekerdilan (dwarfisme), sedangkan
kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Bila
kelebihan hormon ini terjadi pada saat sudah dewasa, dapat mengakibatkan
penebalan tulang-tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki. Keadaan ini disebut
akromegali.
- LTH
(Luteotropic Homone/prolaktin/hormon laktogen) :
Berfungsi untuk merangsang sekresi air susu
dari glandula mammae
( kelenjar air susu).
- ACTH
(Andrenocorticotrophic Hormone/Adrenotropin) :
Hormon
ini mengendalikan sekresi hormon dari bagian korteks adrenal (anak ginjal).
- Gonadotropin,
yang terdiri atas:
· FSH (Follicle
Stimulating Hormone).
Terdapat
pada wanita dan pria. Pada wanita berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
folikel di dalam ovarium. Pada pria mempengaruhi proses spermatogenesis di
dalam tubulus seminiferus dari testis.
·
LH (Luteinizing
Hormone/ICSH = Interstitial Cel Stimulating Hormone).
Terdapat pada wanita
dan pria. Pada wanita, LH merangsang pemasakan folikel ovarium dan juga
ovulasi. Sedang pada pria, ICTH bertugas merangsang sel interstitial
Leydig di dalam testis agar menghasilkan testosteron yang bertanggungjawab
untuk pemeliharaan karakter seksual sekunder.
b. Lobus
intermediet
Pada manusia, bagian intermedietnya rudimenter
(tidak berkembang). Satu-satunya fungsi yang diketahui dari bagian ini adalah
sekresi melanocyte stimulating hormone (MSH/intermedin).
Pada amfibia hormon ini berperan pada melanofora, menyebabkan penyebaran
granula-granula melanin pada sel-sel melanofora dan menggelapkan kulit tubuh
amfibia. Fungsi bagian intermediet pada manusia belum diketahui dengan baik.
c. Lobus posterior
Lobus posterior menghasilkan beberapa hormon, yaitu:
· Oksitosin,
yang berfungsi merangsang kontraksi uterus menjelang kelahiran.
· Vassopresin (antidiuretik
hormon = ADH), berperan dalam membantu pengeluaran air tubuh dengan jalan
mengatur reabsorbsi air pada tubulus ginjal. Bila kadar hormon ini naik tekanan
ostomik darah naik, sehingga reabsorbsi air meningkat. Hormon vasopresin
merangsang pembuluh darah menciut (vasokonstriksi) sehingga tekanan darah naik.
Pengeluaran hormon vasopresin yang berlebihan mengakibatkan diabetes insipidus.
2. Kelenjar
Epifisis/Pienal (di cerebrum)
Hormon
melatonin : warna/pigmen kulit melanin. Hormon ini dapat juga mengatur rasa
kantuk pada diri seseorang. Pada remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak bila
dibandingkan dengan orang dewasa.
Gambar disamping Letak kelenjar Pineal
Gambar disamping Letak kelenjar Pineal
3. Kelenjar Thiroid/Kelenjar Gondok
(di daerah leher)
Hormon yang dihasilkan adalah tiroksin,
yang dibentuk dari asam amino tirosin dan yodium. Fungsi hormon tiroksin adalah
untuk:
·
mempengaruhi
metabolisme sel
·
mempengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.
Kelebihan hormon (hipertiroidisme) ini akan
menyebabkan penyakit yang disebut morbus Basedowi, yaitu meningkatnya
metabolisme, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata
terbuka lebar dan bola mata terbelalak (eksoftalmus). Bila terjadi pada masa
pertumbuhan akan menyebabkan gigantisme atau pertumbuhan terlalu cepat sehingga
terbentuk tubuh raksasa.
Kekurangan hormon tiroksin (hipotiroidisme) akan
menyebabkan terhentinya pertumbuhan. Pada anak akan menyebabkan kretinisme
(kekerdilan). Pada usia dewasa, hipotiroidisme akan menyebabkan menurunnya
metabolisme, dan akan mengakibatkan aktivitas peredaran darah menurun, tonus
otot menurun, terjadi miksedema, yaitu menebal dan menggelembungnya kulit.
Kekurangan
yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin dengan gejala
timbulnya penyakit gondok.
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher
manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang
terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini
mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah
kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur (
yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir.
Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal
fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di
sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid.
Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin
artinya penyempitan merupakan struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan.
Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25 cm.
Anastomosis di antara kedua arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas
ismus, sedangkan cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis di
bawahnya. Pada sebagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus
piramidal yang menjulur dari ismus ke bawah.
Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri
superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA).
Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior
pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang)
arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf
ini terpotong jika tidak berhati-hati.
Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior
thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada
arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke
kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima.
Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia
yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan.
Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah
menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal
pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%.
Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2.
T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah.
T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah.
Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid
ialah TRH (tiroid releasing hormon)dan TSH (tiroid stimulating hormon).
Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)-
kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang
kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang
tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh karena itu hal yang mengganggu jalur
diats akan mentyebabkan produksi T3 dan T4
Macam hormon yang dihasilkan :
1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)
- Hormon ini berfungsi :
1. Mengatur metabolisme karbohidrat.
2. Memengaruhi perkembangan mental.
3. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
4. Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
2. Hormon Calsitonin.
- Hormon ini berfungsi :
1. Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah.
2. Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.
1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)
- Hormon ini berfungsi :
1. Mengatur metabolisme karbohidrat.
2. Memengaruhi perkembangan mental.
3. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
4. Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
2. Hormon Calsitonin.
- Hormon ini berfungsi :
1. Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah.
2. Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.
Pembengkakan
kelenjar Thyroid dikenal dengan istilah GOITER. Hal ini dapat disebabkan karena
menurunya hormon yang dihasilkan sehingga menyebabkan stimulasi produksi TSH
berlebihan. Resiko terkena penyakit ini lebih banyak dialami oleh wanita dengan
perbandingan wanita : pria adalah 5 : 1. Kisaran wanita yang terkena penyakit
ini adalah anatar 40 – 60 tahun. Biasanya banyak dialami oleh penduduk daerah
marjinal yang sulit mendapatkan garam beryodium. Dengan mineral Yodium/Iodium
dapat mengatur pengeluaran hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini sehingga
tubuh tidak akan kekurangan hormon dari kelenjar Thyroid.
4. Kelenjar Anak Gondok/Parathiroid
(di dekat kelenjar thyroid)
Kelenjar
ini merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar Thyroid. Setiap kelenjar
Thyroid mempunyai sepasang kelenjar Parathyroid, sehingga semuanya berjumlah 4
buah kelenjar parathyroid.
Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon).
- Fungsi hormon Parathormon:
a. Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat).
b. Mengendalikan pembentukan tulang.
Kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebakan pertumbuhan :
- Kretinisme bila terjadi pada masa pertumbuhan.
- Miksodema bila terjadi pada masa dewasa.
- Batu ginjal dalam pelvis renalis/rongga ginjal.
Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan :
- Pertumbuhan Morbus basedowi.
- Kejang otot/tetani.
Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon).
- Fungsi hormon Parathormon:
a. Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat).
b. Mengendalikan pembentukan tulang.
Kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebakan pertumbuhan :
- Kretinisme bila terjadi pada masa pertumbuhan.
- Miksodema bila terjadi pada masa dewasa.
- Batu ginjal dalam pelvis renalis/rongga ginjal.
Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan :
- Pertumbuhan Morbus basedowi.
- Kejang otot/tetani.
No comments:
Post a Comment