5. Kelenjar Kacangan/Timus/Thymus
(di rongga dada)
Merupakan
tempat penimbun hormon pertumbuhan atau somatotrof.
Kelenjar ini hanya berfungsi pada masa pertumbuhan sampai dengan
masa pubertas, setelah melewati masa pubertas, secara perlahan hormon ini akan
berkurang sedikit demi sedikit.
Hormon ini berfungsi Mengatur proses pertumbuhan.
Kekebalan
tubuh/imunitas setelah kelahiran. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel
Limfosit yang menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell.
Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip dengan hormon
tiroksin.
6. Kelenjar
Suprarenalis/Adrenal/Anak Ginjal (di atas ren)
Terletak
di atas ginjal. Dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu:
a. Bagian
korteks :
Yaitu lapisan luar yang
menghasilkan hormon:
1. Hormon Cortison atau antiadison
Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi karbohidrat.
Bila
kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.
Gejalanya
:
a)
Kulit memerah/timbulnya ruam pada kulit.
b)
Dapat menimbulkan kematian.
c)
Tekanan darah rendah.
d)
Nafsu makan hilang.
e)
Pengendapan pigmen melanin yang banyak.
2. Hormon Glukokortikoid
Berfungsi merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.
Bila
kelebihan hormon ini akan dapat menyebabkan Cushing syndrome.
3. Hormon Cortisol
Berfungsi memacu metabolisme karbohidrat dan meningkatkan respon
imunitas tubuh. Bila kelebihan hormon ini akan dapat
menyebabkan cushing syndrome.
4. Hormon Aldosterone
Berfungsi
m engatur keseimbangan mineral dan air dalam ren dan
membuang kelebihan Kalium.
5. Hormon
Corticosterone
Berfungsi
mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, lipid dan
meningkatkan respon imunitas tubuh.
6. Hormon
Mineralokortikoid
Berfungsi
mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh dan
merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam
tubulus ginjal. Bila kekurangan
hormon
ini akan menyebabkan penyakit Adison.
b. Bagian
medula :
Yaitu
merupakan lapisan dalam yang menghasilkan hormon:
1. Hormon
Adrenalin/Epinefrin
Pengaruh hormon ini terhadap tubuh
adalah:
a. Memacu
aktivitas jantung, dan menyempitkan pembuluh darah pada kulit dan membran
mukosa.
b. Mengendurkan
otot bonkioli, sehingga melapangkan pernapasan.
c. Memacu
pengubahan glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis) dalam sel hati, sehingga
kadar gula darah meningkat.
d.
Memicu
reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
e.
Memicu
reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi, intensitas cahaya
dll.
Secara
khusus hormon ini berfungsi :
a. Memacu
aktivitas cor/jantung.
b.
Menaikkan tekanan darah.
c.
Mengerutkan otot polos pada arteri.
d.
Mengendurkan otot polos bronchiolus
e.
Mempercepat glikolisis.
f.
Pengeluaran keringat dingin.
g. Rasa
keterkejutan/shock.
h.
Mengatur metabolisme glukosa saat stress.
i.
Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan :
-
Indera perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit.
-
Kemampuan berfikir dan ingatan meningkat.
- Pulmo
akan menyerap oksigen lebih banyak.
-
Banyak menghasilkan sumber energy dari proses glikolisis.
j.
Mencegah efek penuaan dini.
k. Melindungi dari penyakit Alzheimer, penyakit
jantung, kanker
payudara, kanker ovarium dan osteoporosis.
Bila terjadi kekurangan penghassilan hormon
adrenalin/epinefrin akan
menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya
dapat dilihat pada hiposekresi
Hormon
Mineralokortikoid dan Hormon Cortison.
2. Hormon Androgen
Berfungsi
menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita. Bila terjadi
kelebihan hormon ini akan menyebabkan penyakit Cushing Syndrome/ sindrom
Cushing serta penyakit kelainan ciri kelamin sekunder pada laki-laki dan
perempuan
Gejala
Cushing syndrome :
a)
Membulatnya wajah/muka.
b)
Obesitas.
c)
Penimbunan lemak di daerah leher.
d)
Pengecilan pada daerah lengan dan kaki.
e)
Terhentinya atau terganggunya periode menstruasi.
f)
Penurunan daya sexualitas.
g)
Kenaikan tekanan darah dan kadar gula darah.
h)
Melemahnya atau rapuhnya tulang.
i)
Masalah rambut pada wanita.
7.
Kelenjar Pankreas/Langerhans
(di rongga perut)
Pankreas bagian
luar menghasilkan enzim pencernaan (eksokrin), sedang bagian dalam yang merupakan
kelenjar endokrin adalah kelenjar pulau-pulau Langerhans. Hormon yang
dihasilkan adalah:
1. Hormon Insulin
Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin. Hormon ini berfungsi :
a.
Mengatur kadar glukosa dalam darah.
b.
Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot.
Bila
kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan
penyakit diabetes
mellitus/penyakit kencing manis.
Gejala
penyakit diabetes mellitus :
-
Kenaikan jumlah gula dalam darah.
-
Badan menjadi lems.
-
Sering merasa haus/banyak minum.
-
Banyak melakukan urinasi (pembuangan urine).
-
Energy berkurang.
-
Merasa selalu lapar.
2. Hormon Glukagon
Hormon
ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon
adrenalin. Hormon ini berfungsi :
a.
Meningkatkan kadar gula dalam darah.
b.
Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.
8. Lambung/Ventriculus Dan Usus/Duodenum
Lambung menghasilkan hormon gastrin,
yang berfungsi untuk memacu sekresi getah lambung. Duodenum menghasilkan
hormon sekretin dan kolesistokinin (sebelumnya
disebut pancreozymin), yang berfungsi untuk:
·
Sekretin : merangsang pankreas untuk
mensekresikan natrium bikarbonat
dan
enzim-enzim pencernaan
· Kolesistokinin
: merangsang kantong empedu untuk mengeluarkan empedu.
9. Kelenjar Kelamin/Gonad
Menghasilkan
hormon dan sel kelamin. Dapat dibedakan atas
kelenjar kelamim pria dan kelenjar kelamin wanita.
a. Kelenjar kelamin pria (testes)
Hormon yang dihasilkan ialah hormon kelamin
laki-laki atau androgen. Selain itu juga menghasilkan spermatozoa.
Androgen yang terpenting ialah testosteron, yang terutama berfungsi
untuk menumbuhkan ciri sekunder pria dan proses spermatogenesis (pembentukan
sperma).
b.
Kelenjar kelamin perempuan (ovarium)
Dapat menghasilkan ovum dan hormon kelamin
perempuan, yaitu:
- Hormon
Estrogen,
Dihasilkan oleh folikel de Graaf. Hormon ini berfungsi untuk:
·
Memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
·
Pematangan sel-sel kelamin
·
Pertumbuhan alat kelamin
·
Pemeliharaan sistem
reproduksi
- Hormon Progesteron,
Dihasilkan oleh korpus luteum yaitu badan kuning di
dalam ovarium.
Berfungsi untuk:
· Mengatur pertumbuhan plasenta
· Menghalangi produksi fsh
· Bersama laktogen akan memperlancar produksi asi (air
susu ibu) setelah bayi lahir
· Mempertahankan penebalan endometrium
- Hormon
Relaksin
Hormon ini berfungsi untuk membantu
proses persalinan dalam kontraksi
otot.