Gejala klinis didapatkan konjungtiva
hiperemia ringan sampai kemosis, sekret purulen berlimpah yang mungkin dengan
cepat menyebabkan ulkus kornea sampai perforasi. Infeksi sistemik bisa menyebabkan
sepsis, meningitis dan artritis.
Diagnosis didasarkan pada gambaran
klinik, usia bayi dan pemeriksaan Gram dari sekret konjugtiva. Pewarnaan gram
eksudat konjungtiva menunjukkan diplococcus intraselular gram negatif
memungkinkan suatu diagnosis presumtif infeksi N.gonorrhoeae, dan terapi harus
dimulai segera. Oftalmia neonatorum dari meisseria meningitidis pernah
dilaporkan; dua organisme neisseria yang tidak dapat dibedakan menggunakan
pewarnaan gram. Diagnosis definitif didasarkan pada kultur discharge
konjungtiva. Spesimen harus dikultur pada media selektif (thayer-martin)
ataupun non-selektif (agar coklat). Diinkubasi pada 37C.
Terapi : Pengobatan oftalmia neonatorum
karena Neisseria gonorrhoeae : irigasi pada mata sangat berguna untuk
menghilangkan sekret yang banyak minimal 2 kali sehari dengan larutan garam
fisiologis. Antibiotik topikal dalam bentuk tetes misalnya penisilin
15.000-150.000 UI/ml tiap 15 menit 1 tetes pada 6 jam pertama, dilanjutkan 1
tetes tiap jam. Gentamisin salep mata dapat juga ditambahkan 4 kali/hari. Bagi
yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan obat lain misalnya ofloxasin
tetes mata sesering mungkin. Injeksi penicilin dengan dosis 50.000-100.000
IU/kgBB atau menggunakan ceftriaxson.
No comments:
Post a Comment