The Pharmacist Room: Logistik atau Gudang Farmasi dalam Rumah Sakit

Logistik atau Gudang Farmasi dalam Rumah Sakit

Unit Logistik atau Gudang farmasi adalah sarana yang digunakan untuk penerimaan dan penyimpanan seluruh perbekalan farmasi yang beredar di rumah sakit. Logistik farmasi merupakan bagian dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan perbekalan farmasi. Perbekalan farmasi yang telah dibeli tidak semuanya langsung dapat didistribusikan, akan tetapi  disimpan dahulu di dalam gudang dengan tujuan agar aman atau tidak hilang, tidak mudah rusak dan mudah diawasi.

             Penyimpanan adalah salah satu aspek penting yang ikut berperan dalam Drug Management Cycle. Proses penyimpanan harus mengandung prinsip pengendalian yang komprehensif. Oleh karena itu, proses penyimpanan memerlukan tempat penyimpanan yang mendukung prinsip tersebut. Penyimpanan menurut Dir.Jend POM tahun 1990 adalah suatu kegiatan pengamanan dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman, dan memenuhi persyaratan.

             Obat atau perbekalan farmasi lain yang telah dibeli tidak semuanya langsung dapat dijual. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan penyimpanan yang dilakukan di gudang terlebih dahulu.Tujuan utama penyimpanan di gudang adalah untuk menjaga kualitas obat dan perbekalan farmasi. Tujuan lain penyimpanan di gudang adalah untuk menjamin ketersediaan obat jika sewaktu-waktu obat tersebut dibutuhkan, untuk memudahkan pencarian dan pengawasan, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, untuk melindungi barang dari kehilangan, kerusakan, pencurian, pemborosan penggunaan dan menjaga mutu serta mengatur perpindahan supply barang dari tempat penyimpanan pusat (gudang) ke pengguna (rawat jalan, rawat inap dan distribusi khusus) dengan meminimalkan biaya.

             Kegiatan di dalam gudang farmasi meliputi kegiatan perencanaan dan penyusunan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, pemeriksaan, penyimpanan, distribusi, dan pencatatan obat dan perbekalan farmasi. Berbagai indikator penyimpanan dapat diukur dan dapat diamati untuk melihat bagaimana kinerja, efektivitas, dan efisiensi inventory perbekalan farmasi di suatu rumah sakit

Agar perbekalan terjamin, baik dari segi kualitas maupun keamanannya, maka gudang farmasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1.        Accessibility yaitu akses ke gudang mudah karena letaknya strategis.

2.        Utilities yaitu gudang dilengkapi fasilitas penunjang dalam melaksanakan fungsinya, seperti adanya rak yang cukup dan baik, lemari penyimpan obat-obat khusus, refrigerator, AC.

3.        Communication yaitu gudang dilengkapi dengan fasilitas komunikasi (telepon, fax dan internet ).

4.        Size yaitu gudang mempunyai ukuran cukup luas untuk menyimpan barang perbekalan farmasi dan merupakan ruang tersendiri dalam kompleks rumah sakit.

5.        Drainase yaitu gudang mempunyai saluran pembuangan limbah yang khusus dan air bersih.

6.        Security yaitu keamanan gudang terjamin, dapat dikunci dengan baik dan cukup kuat.

Bangunan gudang harus direncanakan agar bisa diperluas dengan tingkat kerusakan minimal dan fleksibel. Gudang perlu direncanakan dengan baik mengenai:

1.     Metode penyimpanan

2.     Kontrol lingkungan dan penghematan energi

3.     Kondisi penyimpanan khusus

4.     Ruang tambahan (kantor, ruang petugas, ruang istirahat, fasilitas kesehatan, ruang ganti, daerah penerimaan, tempat penyimpanan)

5.     Keamanan, karena barang farmasi merupakan barang kecil, berharga sehinga rawan terjadi pencurian. Idealnya kantor mempunyai jendela untuk melihat seluruh bagian gudang, terutama pintu keluar masuk gudang.

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.610/MenKes/SK/XI/81 tentang organisasi dan tata gudang perbekalan kesehatan, disebutkan bahwa tugas dan fungsi gudang farmasi adalah :

1.      Menerima, menyimpan, memelihara, dan mendistribusikan obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi lainnya.

2.      Menyiapkan penyusunan rencana, pencatatan, dan pelaporan mengenai persediaan dan penggunaan obat, alkes dan perbekalan farmasi lainnya.

3.      Mengamati mutu dan khasiat obat secara umum pada setiap barang persediaan maupun yang akan didistribusikan.

Tujuan utama gudang penyimpanan adalah sebagai tempat untuk penerimaan barang, penyimpanan, dan pengiriman stok. Proses ini dikontrol oleh sistem inventory yang dapat dilakukan secara manual maupun dengan bantuan komputer. Inventory control dalam hal ini bertujuan untuk mengatur pengadaan dan pergerakan stok serta untuk melindungi barang yang disimpan dari kehilangan, kerusakan, pencurian, dan untuk mengatur perputaran barang dari gudang ke pengguna dengan biaya yang minimal. Sistem ini harus didesain untuk dapat memberikan informasi bagi pelaksanaan monitoring.

Adanya inventory control system sebagai bukti lalu lintas barang, dapat digunakan sebagai penunjang keamanan dan pengendalian perbekalan farmasi. Tanpa adanya inventory control system akan rentan terhadap pencurian dan penumpukan barang selain itu dengan tidak adanya data tentang keluar masuknya barang akan mengakibatkan pengadaan barang menjadi tidak efektif. 

Dalam pendistribusian barang dapat dilakukan dengan sistem FIFO yang berarti barang yang lebih dahulu masuk gudang maka dikeluarkan atau disistribusikan lebih dahulu. Sedangkan barang yang datang terakhir tetapi waktu kadaluarsa sudah dekat maka tetap harus dikeluarkan lebih dahulu. Sistem ini disebut juga FEFO.

Setiap kegiatan di gudang akan dilakukan pencatatan dan pelaporan. Kegiatan pencatatan dan pelaporan dapat memberikan data mengenai jumlah, jenis stok, pengeluaran dan seluruh rangkaian proses perpindahan barang. Pencatatan dilakukan meliputi penerimaan, pengeluaran, dan persediaan. Setiap kegiatan di gudang farmasi harus dilakukan pencatatan dan pelaporan. Kegiatan ini bertujuan untuk memonitor efektifitas dan efisiensi kegiatan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan distribusi perbekalan farmasi.

Persediaan perbekalan farmasi seharusnya ditangani oleh tenaga Apoteker yang berkompeten, terdidik dan terlatih serta telah mempunyai izin. Perbekalan farmasi seharusnya disimpan disuatu tempat yang secara langsung berada dibawah pengawasan Apoteker untuk menjamin perbekalan farmasi tersebut tetap memenuhi persyaratan kefarmasian.

Gudang farmasi merupakan pintu masuk pertama perbekalan farmasi di rumah sakit. Bagian gudang farmasi/logistik farmasi dikepalai oleh seorang kepala urusan farmasi logistik, yang dijabat oleh apoteker.

No comments:

Post a Comment