Perencanaan obat dengan metode konsumsi merupakan pilihan utama untuk prakiraan procurement karena data yang dihasilkan reliable. Pada metode ini diperlukan beberapa data essensial yaitu :
- Data inventaris yang reliable
- Data lead time supplier
- data obat dapat diperkirakan
Kekeurangan perencanaan dengan metode
konsumsi adalah :
- Harus memiliki data konsumsi yang akurat
- Penggunaan yang irrasional dapat terus terjadi
Indikator merupakan alat ukur yang dapat
digunakan untuk monitoring, evaluasi, dan meningkatakan mutu pengelolaan obat
di farmasi Rumah Sakit. Indikator juga dapat digunakan untuk mengukur saat
terjadi proses maupun sesudah terjadi luaran. Indikator yang baik harus
mempunyai validitas, sensitivitas dan spesifik.
Adapun indikator-indikator yang digunakan
untuk mengukur efisiensi perencanaan obat pada tahap ini, antara lain sebagai
berikut :
- Presentase dana yang tersedia dengan dana yang dibutuhkan
Dipakai
indikator presentase dana yang dibutuhkan IFRS. Data diperoleh dengan cara
penelusuran data yaitu data estimasi rencana anggaran pengadaan selama satu
tahun sebelumnya sebagai nilai stok awal, data nilai total pembelian elama
tahun tersebut dan nilai total pembelian di apotek luar, kemudian dihitung
presentase dana yang tersedia pada IFRS.
- Penyimpangan perencanaan
Perbandingan
antara jumlah barang dari satu item obat dalam perencanaan dengan jumlah barang
dari satu item tersebut dalam kemyataan pemakaian. Data yang digunakan adalah
macam item obat, kemudian dicatat estimasi/rencana pada barang selama 1 tahun
dari gudang farmasi yang diasumsikan sebagai pengguna obat.
- Kecukupan obat
Jumlah bulan
(harapan 12 bulan) yang menunjukkan antisiapasi lamanya stok obat tersedia.
Data yang digunakan adalah macam item obat, dicatat nilai stok awal dan rencana
pada barang, dibandingkan dengan total penggunaan rata-rata perbulan, kemudian
dihitung nilai kecukupan obat.
- Stok berlebih
Stok obat yang
kecukupan obatnya lebih dari 18 bulan.Bila stok berlebih, ada penumpukan dana
karena 25 % harga obat digunkan untuk biaya penyimpanan. Apabila tidak ada
permintaan dari konsumen maka profit dan kemungkinan besar tidak bisa balik
modal.
No comments:
Post a Comment