Jambu biji (Psidium guajava) pertama ditemukan di Amerika Tengah oleh Nikolai Ivanoviah Vavilov antara tahun 1887-1942. Jambu biji ini merupakan tanaman perdu bercabang banyak. Buahnya sangat bergizi karena mengandung asam askorbat ( 50-3000 mg/100g berat segar) tiga sampai enam kalilebih tinggi dari jeruk. Buah jambu biji juga mengandung zat kimia, seperti kuersetin, guajaverin, asam galat, leukosianidin, dan asam elagat. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid dari kelompok flavonol.
Flavonoid pada umumnya terdapat pada tumbuhan sebagai glikosida. Gugusan gula bersenyawa pada satu atau lebih gruphidroksil fenolik. Gugus hidroksil selalu terdapat pada karbon no.5 dan no.7 pada cincin A. pada cincin B gugus hidroksil atau alkoksil terdapat pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada buah, tepung sari, dan akar.
Kegunaan
bagi tumbuhan yaitu untuk menarik serangga yang membantu proses penyerbukan.
Kedua yaitu untuk menarik perhatian binatang yang membantu penyerbukan biji.
Bagi manusia, pada dosis kecil flavon bekerja pada stimulant jantung,
hesperidin mempengaruhi pembuluh darah kapiler. Selain itu flavon
terhidroksilasi bekerja sebagai diuretic dan antioksidan pada lemak.
Klasifikasi
:
a.
Flavon
b.
Flavonol
c.
Flavonon
d.
Flavonolol
e.
Isoflavon
f.
Calkon
g.
Dihidrokalkon
h.
Auron
i.
Antosianidin
j.
Katekin
k.
Flavon 3-4-diol
Struktur flavonoid
Pada pengukuran dengan spektroskopik
dapat ditetapkan struktur beberapa flavonoid. Interkonvensi di antara struktur
dalam kelompok ini penting untuk penerangan struktur flavonoid.
Katekin |
Flavan 3, 4 diol |
No comments:
Post a Comment