The Pharmacist Room: PENGHARGAAN MUTU

PENGHARGAAN MUTU


PENGHARGAAN MUTU
Banyak penghargaan mutu diberikan kepada individual atau organisasi yang bertujuan untuk mendorong penerapan manajemen mutu. Bagian ini membahas tentang penghargaan mutu yang paling populer di tingkat internasional, yaitu: Deming Prize, Malcolm Baldrige National Qualiity Award, European Quality Award, dan ISO 9000.

1.     Deming Prize
Penghargaan Deming untuk mutu dimulai tahun 1951, diselenggarakan oleh JUSE, dalam rangka memperingati jasa Deming untuk Jepang. Pada awalnya penghargaan ini dibiayai oleh pendapatan dari buku Deming, statistical process control, yang dihasilkan dari pengajarannya di Jepang.
Deming Prize diberikan kepada individual dan perusahaan yang emiliki kontribusi di bidang pengendalian mutu. Proses pengujian dan pemberian penghargaan dilaksanakan di bawah arahan JUSE Deming Award Committee. Meskipun awalnya Deming Prize hanya diberikan kepada orang atau organisasi Jepang, tapi sejak tahun 1984 terbuka untuk individu atau organisasi non-Jepang.
Deming Prize dibagi dalam 4 kategori:
*    Deming Prize for Individual Person, diberikan kepada individual yang menunjukkan pencapaian yang sangat baik dalam teori atau aplikasi statistical quality control, atau individual yang memberikan kontribusi istimewa dalam menyebarluaskan statistical quality control.
*    Deming Aplication Prize for Division, diberikan kepada perusahaan (termasuk institusi publik) atau divisi yang mencapai peningaktan kinerja yang luar biasa melalui penerapan company wide quality control berdasarkan atas statistical quality control.
*    Deming Application Prize for Small Business, diberikan kepada usaha berskala kecil atau menengah yang mencapai peningkatan kinerja luar biasa melalui penerapan company wide quality control berdasarkan atas statistical quality control.
*    Quality control Award, diberikan kepada perusahaan yang telah menunjukkan komitmen yang terus menerus terhadap total quality control paling tidak lima tahun setelah memperoleh Deming Prize.
Kategori yang dinilai dalam Deming Prize mencakup: (1) kebijakan, (2) organisasi dan operasi, (3) pencarian dan penggunaan informasi, (4) analisis, (5) perencanaan ke depan, (6) pendidikan dan pelatihan, (7) jaminan mutu, (8) dampak mutu, (9) standardisasi, dan (10) pengendalian.

2.     Malcolm Baldrige National Quality Award
Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) dirancangkan pada 20 Agustus 1987 oleh Presiden Reagen yang bertujuan untuk mempromosikan kesadaran mutu, pengakuan terhadap pencapaian utu oleh perusahaan Amerika, dan mempub;ikasikan strategi mutu yang berhasil. MBNCA lahir karena dipicu oleh keberhasilan Deming Prize dalam meningkatkan kesadaran mutu di Jepang.
MBNCA dikelola oleh National Institute of Standards and Tchnology (NIST) USDC dengan dukungan American Society for Quality (ASQ). MBNQA terbuka bagi perusahaan kecil (jumlah karyawan kurang dari 500 orang) mauppun perusahaan besar di sektor manufaktur dan jasa, namun tidak berlaku untuk sector publik dan lembaga nirlaba. Meskipun penghargaannya tidak terbuka bagi semua organisasi namun kriterianya dapat diterapkan untuk semua organisasi untuk kepentingan evaluasi diri (self assessment).
Pada tahun 2005, MBNQA dibagi dalam 3 kelompok, bisnis, pendidikan, dan kesehatan. Model MBNQA terdiri atas criteria sebagai berikut:
*    Untuk kelompok bisnis:
(1) kepemimpinan, (2) perencanaan stratejik, (3) focus pelanggan dan pasar, (4) pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, serta (5) focus sumber daya manusia.
*    Untuk kelompok pendidikan
(1) kepemimpinan, (2) perencanaan stratejik, (3) focus pada pelajar, stakeholder dan pasar, (4) pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, (5) focus pada pengajar dan staf, (6) manajemen proses, dan (7) hasil kerja organisasi.
*    Untuk kelompok bisnis
(1) kepemimpinan, (2) perencanaan stratejik, (3) focus pada pasien, pelanggan lain dan pasar, (4) pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, (5) focus pada staf, (6) manajemen proses, dan (7) hasil kinerja organisasi.

3.     European Quality Award
Menyadari bahwa satu-satunya jalan untuk tetap berada dalam bisnis ialah memberikan perhatian yang lebih besar pada mutu, 14 perusahaan besar di Eropa berinisiatif membentuk European Foundation for Quality Management pada tahun 1988 yang selanjutnya memprakarsai European Quality Award (EQA) dalam rangka mendorong perusahaan-prusahaan Eropa untuk berkompetisi di pasar global.
EQA pertama kali diberikan pada tahun 1993, berlaku untuk semua jenis perusahaan, besar atau kecil, di segala sector bisnis, asalkan telah beroperasi sekurang-kurangnya lima tahun di Eropa Barat. EQA tidak berlaku bagi perusahaan pemerintah, perusahaan nirlaba, dan asosiasi perdagangan atau profesi.
EQA terdiri dari 2 bagian:
*    Europan Quality Award, yang diberikan kepada pelamar yang paling berhasil dalam bidang manajemen mutu di Eropa Barat,
*    Europan Quality Prize, yang diberikan kepada sejumlah perusahaan lain yang menunjukkan kemampuannya dalam manajemen mutu sesuai dengan criteria penghargaan.
Kategori yang dinilai dalam EQA menjadi: (1) kepemimpinan, (2) kebijakan dan strategi, (3) manajemen tenaga kerja, (4) sumber daya, (5) proses, (6) kepuasan pelanggan, (7) kepuasan karyawan, (8) dampak bagi masyarakat, dan (9) manfaat bisnis.

4.     ISO 9000
Berbeda dengan penghargaan yang lain, tujuan ISO 9000 bukan memberikan kerangka untuk peningkatan dan perubahan organisasi, meskipun hal itu dapat terjadi melalui penerapan ISO 9000. Fokus ISO 9000 ialah agar perusahaan dapat mendokumentasikan system mutunya dalam suatu seri manual untuk memfasilitasi perdagangan melalui pemenuhan kesesuaian pemasok.
Proses ISO 9000 berbeda dengan penghargaan yang lain. Tidak ada suatu lembaga yang memiliki kewenangan mutlak mengeluarkan penghargaan ISO 9000. BAhkan kantor pusat ISO, yang berada di Jeneva, yang mengeluarkan standar ISO 9000, tidak berhak mengeluarkan sertifikasi ISO 9000. Penghargaan ISO 9000 dinyatakan dalam suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh suatu lembaga sertifikasi system mutu (LSSM) yang telah diakreditasi oleh lembaga akreditasi nasional.
Di Indonesia, lembaga akreditasi nasional yang mempunyai kewenangan memberikan akreditasi kepada LSSM ialah Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang beranggotakan stakeholder standardisasi. KAN telah melakukan saling pengakuan (multi lateral arrangement) dengan Negara-negara yang tergabung dalam PAC (Pacific Accreditation Cooperation) dan IAF (international Accreditation Forum), keduanya pada tahun 2000, sehingga sertifikasi yang dikeluarkan oleh LSSM yang diakreditasi KAN akan diakui oleh lembaga akreditasi nasional di Negara penandatangan MLA kedua organisasi tersebut, dan sebaliknya.
Dibandingkan jenis penghargaan yang lain ISO 9000 memiliki lebih banyak pengaruh signifikan dan sisi jumlah perusahaan yang menerapkan.



No comments:

Post a Comment