I)
AMHP, BMHP dan obat
-
Sarung tangan
Dipergunakan sebagai pelindung
tangan dari lingkungan sekitar, untuk keperluan kedokteran pada saat pembedahan
-
Gas Hidrophyl
Spons yang digunakan untuk
menghambat keluarnya darah
-
Alkohol
merupakan antiseptik, bersifat
bakterisid kuat dan cepat (efektif dalam 2 menit), kerjanya meliputi bakteri
gram negatif dan positif tapi bersifat non sporosidal. Digunakan ethanol dengan
konsentrasi optimum 70%. Kegunaan berupa
antisepsis kulit sebelum suntikan dan mencuci yodium dari kulit
-
Bethadin/povidon yodium
Sebagai antiseptik pada daerah
yang akan dibuka, dapat digunakan untuk mencuci luka kotor dan terinfeksi.
-
Mess no 20
Merupakan instrumen pemotong,
terutama digunakan untuk menyayat/insisi permukaan kulit. Tersedia dalam
berbagai ukuran sesuai keperluan.
-
NaCl (cairan garam fisiologis)
Mengandung :-
NaCl 9 g
Air
untuk injeksi ad 1000 ml
Digunakan pada saat
pembersihan luka (irigasi). Irigasi bertujuan untuk membuang jaringan mati dan
benda asing (debridement) sehingga
akan mempercepat penyembuhan.
-
Steril strip
Instrumen yang berfungsi sebagai
penutup luka setelah operasi
II)
Benang atraumatic
-
Catgut plain
Benang terbuat dari collagen
yang berasal dari jaringan usus sapi, jaringan submukosa kambing. Benang ini termasuk dalam jenis
benang yang dapat diabsorbsi. Benang catgut plain memiliki kekuatan memegang
jaringan 7-10 hari, dan terabsorbsi jaringan sekitar 60-90 hari. Berfungsi
untuk mengikat pembuluh darah lapisan subkutaneus dan untuk menutup kulit di
skortum dan perineum
-
Catgut chromic
Benang bedah berupa
kolagen yang terabsorbsi oleh tubuh, terbuat dari usus halus kucing atau domba.
Benang catgut chromic memiliki kekuatan memegang jaringan 7-21 hari, dan
terabsorbsi jaringan sekitar 90-100 hari. Berfungsi untuk mengikat pembuluh
darah lapisan subkutaneus dan untuk menutup kulit di skortum dan perineum
-
Silk
Merupakan jenis benang
yang tidak dapat diabsorbsi. Silk adalah
serat protein yang dihasilkan larva ulat sutera yang dipilin menjadi benang. Mempunyai kekuatan regangan besar, mudah
dipegang, dan mudah dibuat simpul.
B. Keterangan Perbekalan
Farmasi untuk keperluan Anaestesi
I)
AMHP/BMHP
-
i.v cath no.18
catheter yang dimasukkan
kedalam pembuluh darah vena. Kegunaannya sebagai vena tambahan (perpanjangan
vena), untuk pengobatan secara intravena yang digunakan dalam jangka waktu yang
lebih dari 48 jam.
-
Transfusi set
Alat yang digunakan untuk
memberikan darah kepada pasien, terdapat penyaring (filter) untuk menyaring zat
asing dalam darah
-
Spuit /syringe
Alat yang digunakan untuk mengambil, menyuntikkan
sesuatu, terdiri dari 3 bagian yaitu: silinder berkala. Tertutup, dan tempat menempel jarum. Pada ujungnya
terdapat piston dan pegangannya terbuat dari plastik.
-
Suction catheter
Digunakan untuk membersihkan jalan napas
II)
Cairan infus
-
RL (Ringer laktat)
Mengandung :
o
Calcium
chloride 0,2 g
o
Potasium
Chlorida 0,3 g
o
Sodium
Chlorida 6 g
o Sodium laktat 3,1 g
Sebagai pengganti cairan pada tubuh yang keluar dari tubuh
selama operasi, dan mengembalikan kesetimbangan elektrolit.
-
Asering
Mengandung:
o
Na 130 meq
o
K 4 meq
o
Cl 109 meq
o
Ca 3 meq
o
Asetat 28 meq
Indikasi
: Sebagai pengganti cairan yang hilang selama operasi
KI : CHF, renal impairment, pulmonary
edema yang disebabkan
karena
retensi Na
- Voluven
Mengandung:
o
Hydroxyethyl starch (HES 130/0,4) 60 g
o
NaCl
Indikasi : terapi dan profilaksis terhadap hipovolemia
KI : Hiperhidrasi, pasien
dengan treatment dyalisis, hipernatremia,
Hiperkloremia
Dosis :
10-20 ml by slow continuous iv infusion, maksimal 33 ml/kg/hari
III)
Obat-obatan
-
Propofol
Propofol merupakan induksi dan
pemeliharaan anestesi
KI : pasien hamil, pasien dengan penyakit
kardiovaskular dan
pernafasan, pasien yang memiliki sejarah
epilepsi/ kejang, pasien
hiperlipidemia, hipotensi, hipopovolemik,
sepsis.
ESO :
hipotensi, apnea, hiperlipidemia
Dosis :
- dosis untuk induksi anaestesi: dewasa =1,5-2,5 mg/Kg BB,
anak-anak di atas 8 tahun = 2,5 mg-4 mg/kg (BNF 50)
- dosis untuk pemeliharaan: dewasa = 25 – 50 mg (injeksi i.v)
atau 4-12 mg/kg/jam
(infus), anak-anak di atas 3 tahun 9-15 mg/Kg/jam. (BNF 50)
Interaksi : ACEI, b-blocker,
INH, MAO inhibitor
-
Dormicum
Komposisi: Midazolam
Digunakan sebagai premedikasi, induksi anestesi
umum
KI : myasthenia gravis, depresi pernafasan, insufisiensi
pulmonary akut.
ESO ; gangguan gastrointestinal, trombosis, bronkospasme, gangguan
, pusing, lemah otot.
Dosis : induksi dengan premedikasi: 150-200 mikrogram/kg tanpa premedikasi 300-350 mikrogram/kg. (BNF
50)
Interaksi : eritromisin, ketokonazol, itrakonazol,
diltiazem dan verapamil.
-
Toradol
Komposisi : Ketorolac Trometamol
Digunakan sebagai analgetik untuk nyeri operasi,
sebagai premedikasi
KI :
asma, bronkospasme, tukak peptik, perdarahan GI, hipovolemik,
kehamilan, menyusui
ESO ;
anafilaksis, mulut kering, myalgia, hiponatremia, hiperkalemia,
bradikardi,
hipertensi, hemorraghi paska operasi.
Dosis :
awal 10 mg dilanjutkan 10-30 mg tiap 4-6 jam jika diperlukan,
maks 90
mg/hr, kemudian utk anak dibawah 16 thn tidak
direkomendasikan.
Interaksi : analgetik AINS yang lain, warfarin,
siklosporin.
-
Tracrium
Komposisi: Atrakurium Besilat
Digunakan sebagai muscle relaxant (pelemas otot)
KI :
hamil, menyusui, hipotermia
ESO :
hipotensi, takikardi, bronkospasme, reaksi alergi pd kulit
Dosis : dws dan anak diaatas 1 bln:
dosis awal
300–600 mikrogram/kg, pemeliharaan 100-200
mikrogram/kg
sesuai kebutuhan
Interaksi : aminoglikosida, b-blocker, clindamycin, imipenem, ketamine,
loop diuretics, carbamazepine, fenitoin, teofilin.
-
Fentanyl
Sebagai anlgesic selama pembedahan, memperdalam
anestesi
KI :
depresi pernapasan akut, kehamilan, menyusui
ESO : mual-muntah, konstipasi, hipotensi, mulut kering, vertigo,
hipotermi, bradikardi, halusinasi, disforia.
Dosis :
i.v 50 -200 mikrogram kemudian 50 mikrogram jika diperlukan,
anak-anak 3-5 mikrogram/kg, 1
mikrogram/kg jika diperlukan.
Interaksi : antiaritmia, eritromisin, ciprofloksasin,
antikoagulan,
antidepresan: MAO inhibitor,
carbamazepin, ketokonazol,
flukonazol.
-
Narvoz
Komposisi: Ondansentron
Diberikan sebagai anti emetik pasca operasi
KI :
hamil dan menyusui,
ESO :
konstipasi, sakit kepala, kejang, nyeri dada, aritmia, hipotensi dan
bradikardi.
Dosis :
8 mg diberikan segera sebelum treatment
Interaksi : alupurinol, simetidin, barbiturat,
carbamazepin, rifampin,
fenitoin.
-
Dexamethasone
Sebagai antiinflamasi
KI :
infeksi sistemik, hipertensi, CHF, diabetes melitus, osteoporosis,
tukak peptic, hamil dan menyusui.
ESO : dispepsia,
tukak peptik, osteoporosis, mual-muntah, moonface.
Dosis : 0,5 mg- 24 mg, anak-anak 200-400 mikrogram/kg/hr.
Interaksi : barbiturat,
carbamazepin, rifampin.
IV)
Cairan anastesi
-
Ethrane
Mengandung enflurance yang berfungsi sebagai
cairan anestesi yang
berefek general
-
N2O
Berperan sebagai anestesi inhalasi
dengan efek analgesik yang kuat
Dosis : Analgetik : NO2 : O2 = 50 % : 50 %
Maintenance anestesi ringan : NO2
: O2 = 50 -70 % : 25-30%
ESO : anemia megaloblastik
Interaksi : ACEI, b-blocker,
INH, MAO inhibitor
-
O2
Digunakan sebagai
suplai oksigen pada operasi dan juga sebagai penguat potensi anestesi N2O.
Kombinasi tersebut akan menghasilkan potensi anestesi dari N2O yang lebih kuat jika dibanding N2O
tunggal saja
-
Elektrode
Disambungkan pada EKG
sebagai alat diagnostik untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada jantung
dengan membaca grafik yang terbentuk pada kertas kardiogram ataupun pada
monitor.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Informatorium Obat
Nasional Indonesia 2000, 162-176, Depkes RI, Jakarta .
Anonim,, 2005, British National
Formulary 50, 625-635, Pharmaceutical press, London .
Lacy et al, 2003, Drug Information
Handbook, Lexi-comp’s, Ohio
Mansjoer, dkk, 2001, Kapita selekta
Kedokteran Jilid 1&2, Media Aesculapius FKUI, Jakarta .
No comments:
Post a Comment