Permasalahan Mutu
Permasalahan mutu dapat disebabkan oleh berbagai
penyebab. Faktor-faktor berikut ini merupakan
contoh penyebab masalah mutu:
contoh penyebab masalah mutu:
- Bahan baku tidak sesuai/sempurna,
- Mesin dan alat produksi lain tidak digunakan secara tepat,
- Desain tidak sesuai harapan pelanggan,
- Inspeksi dan pengujian tidak tepat,
- Tempat penyimpanan baang dan pengemasan tidak memadai,
- Waktu pengiriman tidak tepat, sistem penendaan tidak jelas,
- Tenaga ahli/terlatih yang dapat menganalisa penyimpanan kurang,
- Kesadaran akan mutu rendah,
- Komunikasi tidak lancar,
- Bimbingan dan aturan kerja yang tidak jelas.
Sebagian masalah mudah diperbaiki, seperti tidak
sesuainya bahan baku atau penggunaan peralatan kerja yang salah, namun,
sebagian lagi sangat sulit diperbaiki, seperti kurangnya kesadaran mutu. Dengan
memperbaiki kekurangan yang terjadi pada faktor-faktor di atas, masalah mutu
dapat diminimalkan. Perbaikan atau pencegahan yang mungkin terjadi pada faktor
penyebab rendahnya mutu akan membawa perusahaan menuju ke tujuan yang
diharapkan.
Secara khusus mutu berpengaruh paa perusahaan dalam
hal-hal sebagai berikut.
a.
Cara perusahaan
Mutu produk dari suatu perusahaan atau organisasi akan
berpengaruh terhadap reputasi perusahaan. Setiap perusahaan harus mengusahakan produknya
memenuhi syarat mutu sehingga membawa citra positip bagi perusahaan itu.
Perusahaan yang citranya buruk harus bekerja ekstra keras untuk memperbaiki
citra. Citra tidak bisa diatasi dengan sekedar promosi tetapi harus merubah
persepsi pelanggan.
b. Keuntungan
Produk yang bermutu baik akan disukai pelanggan, sehingga
permintaan meningkat, yang selanjutnya mendorong ke arah peningkatan keuntungan
dari pangsa pasar. Produk yang bermutu baik juga meningkatkan pemenuhan
kesesuaian terhadap persyaratan, sehingga mengurangi pengerjaan ulang (rework)
atau produk yang terbuang (scrape). Dengan demikian biaya menjadi lebih rendah
dan keuntungannya meningkat.
c.
Produktivitas
Produktivitas dan mutu saling berkaitan. Produk yang
bermutu rendah akan mempengaruhi produktivitas selama proses pembuatan. Mutu
yang rendah bisa diakibatkan karena suku cadang yang cacat yang memerlukan
pekerjaan ulang atau kesulitan dalam proses yang disebabkan rendahnya kualitas
bahan baku. Dengan demikian, peningkatan dan pemeliharaan mutu dapat memberikan
efek positif bagi produktivitas.
d. Liabilitas
Perusahaan yang produknya gagal atau menyebabkan masalah
harus berani bertanggungjawab terhadap kerusakan atau kecelakaan yang terjadi
atas penggunaan produk tersebut. Dalam undang-undang Republik Indonesia no.8
tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen, diatur bahwa salah satu kewajiban
pelaku usaha ialah memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas
kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan.
2.
Biaya Mutu
Permasalahan mutu produk dalam suatu organisasi akan
menyebabkan timbulnya biaya mutu. Biaya mutu ialah biaya yang nyata atau tidak
nyata dan tidak diperlukan tetapi timbul dalam setiap organisasi yang tidak
memiliki sistem mutu yang efektif. Biaya nyata ialah biaya yang langsung
kelihatan/ diketahui, yang timbul sebagai akibat tidak tercapainya
karakteristik mutu yang dipersyaratkan, sedangkan biaya yang tidak nyata ialah
biaya yang timbul dalam organisasi sebagai akibat tidak tercapainya mutu tetapi
tidak langsung diketahui.
Komponen utama biaya mutu dapat dikelompokkan dalam 3
kategori, sebagai berikut.
- Biaya ketidak sesuaian (nonconformities),
- Biaya proses yang tidak efisien,
- Biaya kehilangan kesempatan.
Biaya ketidak sesuaian merupakan pengeluaran yang
disebabkan karena ketidaksesuaian terhadap persyaratan pelanggan.
Ketidaksesuaian dapat berarti juga karena melebihi persyaratan yang ditentukan.
Contoh biaya yang timbul dari kategori ini ialah produk yang dibuang kaena
secara ekonomis tidak layak untuk memperbaiki, pengerjaan ulang produk agar
memenuhi persyaratan, inspeksi atau pengujian ulang bagi produk hasil
perbaikan/pengerjaan ulang, analisis kegagalan terhadap produk yang tidak
memenuhi persyaratan untuk mengetahui penyebabnya, dan modifikasi proses atau
peralatan untuk memperbaiki defisiensi
Biaya proses yang tidak efisien mencakup antara lain
biaya yang timbul karena karakteristik produk yang tidak homogen, kehilangan
kapasitas produksi karena kegagalan proses,kerugian karena perbedaan antara
jumlah persediaan nyata dan yang tercatat, dan operasi yang berlebihan
(redundant).
Kehilangan kesempatan merupakan keuntungan tidak dapat
diraih karena pelanggan hilang. Kehilangan kesempatan antara lain dapat
disebabkan karena mutu yang rendah, kehilangan pelanggan potensial karena tidak
bisa memenuhi persyaratan mutu yang diketahui.
Biaya-biaya di atas seringkali tidak langsung dikaitkan
dengan isu mutu, namun mereka memiliki saling ketergantungan dengan faktor lain
dalam organisasi. Oleh karena itu, pengurangan biaya mutu tidak dapat dilakukan
oleh bagian produksi saja tetapi harus melibatkan pihak lain di organisasi,
sejak pengadaan bahan baku sampai ke distribusi barang ke pelanggan.
Menciptakan dan membangun sistem mutu yang efektif dan menyeluruh merupakan
cara menghilangkan biaya mutu.
No comments:
Post a Comment