Cedera
Kepala
Cedera
kepala adalah suatu bentuk trauma yang menginduksi perubahan struktural
dan/atau gangguan fisiologi dari fungsi otak sebagai akibat dari benturan
eksternal yang menghasilkan beberapa gejala klinis seperti hilang atau
menurunnya tingkat kesadaran /level of
consciousness (LOC), hilangnya ingatan sebelum atau sesudah benturan secara
tiba-tiba /post traumatic amnesia
(PTA), perubahan mental (bingung, disorientasi, lambat berpikir), neurological
deficits (lemah, paresis/plegia, sensory
loss, change vision), lesi intrakranial (Yates et al, 2007; Cifu et al,
2009).
Klasifikasi Cedera Kepala
(Yates et al,
2007; Darmadipura, 2008; Cifu et al,
2009)
Kriteria
|
Ringan
|
Sedang
|
Berat
|
Gambaran struktur
|
normal
|
Normal atau
abnormal
|
Normal atau
Abnormal
|
LOC
|
0-30 menit
|
30’- 24jam
|
>24jam
|
Perubahan mental
|
Saat kejadian
sampai 24 jam
|
>24jam , keparahan tergantung
dari kriteria lain
|
|
PTA
|
0-1 hari
|
1-7 hari
|
>7 hari
|
GCS (merupakan pengukuran yang terbaik pada 24 jam
pertama)
|
13-15
|
9-12
|
3-8
|
Fraktur
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas
jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh trauma.
Fraktur dapat dibagi menjadi (Mansjoer, 2000):
1.
Fraktur tulang tertutup, bila tidak ada
hubungan antara frakmen tulang dengan jaringan luar
2.
Fraktur terbuka, bila terdapat hubungan
antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.
Fraktur mandibula merupakan fraktur yang
yang terjadi pada daerah tulang rahang (mandibula). A. Pogrel dan L. Kaban
mengklasifikasikan fraktur mandibula dalam 5 kategori berdasarkan pada tempat
terjadinya fraktur, yaitu: Condylar
fractures, Ramus fractures, Angle fractures, Body fracture, dan Fractures
of symphysis and parasymphysis (Mihailova, 2006)
1.2
Etiologi
Karena
adanya gaya mekanik, dapat berupa benturan dan guncangan. Benturan memberikan
fenomena kontak berupa tekanan yang berlebihan, tegangan dan patahan. Benturan
yang terjadi menyebabkan perubahan posisi tulang, patahan, kerusakan saraf,
otot, dan jaringan pembuluh darah disekitar benturan.
1.3
Gejala Klinis
Gejala
Klinis cedera kepala
Fisik: pusing, nyeri, mual, muntah, gangguan
tidur, sensitif terhadap cahaya dan suara, pening, lelah, letih, pandangan
kabur, gangguan keseimbangan, transient
neurological abnormalities.
Kognitif: gangguan perhatian, konsentrasi,
memori, kecepatan memproses, keputusan.
Tingkah laku/emosi: depresi, cemas, agitation, mudah marah, impulsif,
agresif (Darmadipura, 2008; Cifu et al, 2009; Yates et al, 2007).
Gejala
Klinis Fraktur
·
Rasa
nyeri dan tegang : nyeri umumnya menghebat bila dilakukan gerakan.
·
Hilangnya
fungsi : diakibatkan oleh rasa nyeri
atau tidak mampu untuk melakukan
gerakan.
·
Deformitas
: disebabkan oleh pembengkakan atau akibat perdarahan dan posisi fragmen tulang
berubah (Darmadipura, 2008)
1.4 Terapi
Penatalaksanaan fraktur:
- Reposisià memperbaiki posisi tulang
yang patah agar sebisa mungkin kembali pada posisi anatomisnya
- Fiksasià upaya menahan agar tulang
tulang yang sudah dikembalikan ke normal tidak bergeser.
- Rehabilitasià latihan yang dikerjakan
secara teratur untuk mencapai tujuan penanganan fraktur yang optimal.
Penatalaksanaan cedera kepala:
(Yates
et al, 2007; Darmadipura, 2008; Cifu et al, 2009)
- Bedrest
- Resusitasi cairan
- Neurokognitif
- Terapi untuk mengatasi gejala spesifik yang timbul (seperti: pusing,
nyeri, mual, muntah dll
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, D.,
Gowda N.K., 2007. Piracetam in Postconcussion Syndrome preeliminary result of a
randomized study using SPECT. Indian
Journal of Neurotrauma (IJNT): Vol.4, No.2,pp.109-114.
Anderson, P.O., Knoben, J.E., and Troutman, W.G., 2002. Handbook of Clinical Drug Data, 10th Ed, USA: The McGraw-Hill Co., Inc.,
Aniruddha,
T.J., Shibu,P., Devi, B.I.,Sampath, S., Chandramouli, B.A., 2009. Role of
citicoline in management of mild head injury. Indian Journal of Neurotrauma (IJNT): Vol.6, No.1,pp.49-52
Benjamin R. Lee,
Lucia H. Lee, Christopher L. Wu, and Chi-Jen Lee. 2006. Drugs for Alzheimer’s
Disease and Other Dementias, In: Chi-Jen Lee,Lucia H. Lee, Christopher
L. Wu,Benjamin R. Lee,Mei-Ling Chen.Clinical Trial of Drug and
Biopharmaceuticals. Boca Raton:
Taylor and Francis. p. 280
Cifu et
al, 2009, Clinical Practice
Guidelines Management of Concuccion/mild
Traumatic Brain Injury. The Department of Veterans and The
Department of Defense and The Office of Quality and Performance, Washington, DC
Quality Management Directorate, United States.
Dharmadipura
et al., 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab / UPF Ilmu Bedah RSUD Dr soetomo
Dipiro, J.T. .(Eds) ,Surgical
Prophylaxis., In: Wells, B.G.,Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L.,Cecily, V.D. Pharmacotherapy Handbook 17th Ed,
USA: Mc Graw Hill Companies, Inc.p.522
Mangran, A.J.,
Horan, T.C., Pearson, M.L.Silver,L.C., Jarvis, W.R.,1999. Gudelines for
prevention of Surgical site Infection. Infection Control and Hospital
Epidemiology.Vol 20. No 4. pp.250 -270
Mansjoer, A., Suprohaita., Wardhani, WI., Setiowulan, W., 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi III,
Jakarta: Penerbit Media Aesculapius.
Martin, J., 2008. British National Formulary 56. London: Royal Pharmaceutical Society of Great Britain.
Mihailova, H.2006. Classifications of mandibular
fractures-Review.Journal of IMAB. Bulgaria. Annual Proceeding (Scientific Papers), book 2
Pagana, K.D., Pagana, T.J., 2002. Mosby’s
Manual of Diagnostic and Laboratory Test, 2nd edition, new York: Mosby, Inc.
Sweetman,
S.(Eds)., 2007. Martindale : The
Complete Drug Reference, 35th Edition, New York : The
Pharmaceutical Press.
Tatro, D.S.,
2003. A to Z Drug Facts, New
York :
Facts and Comparison
Yates et al, 2007. Head injury.Triage,
assessment, investigation and early management of head injury in infants,
children and adults.National Institute for Health and clinical
Excellence.London: NICE clinical
No comments:
Post a Comment