The Pharmacist Room: ASEPTIC DISPENSING SERVICES

ASEPTIC DISPENSING SERVICES


Pengertian Aseptic Dispensing Services
            Aseptic Dispensing Services didefinisikan sebagai preparasi produk medis steril yang memerlukan pengenceran ataupun manipulasi lain sebelum diberikan kepada pasien (Anonim, 2009). Preparasi ini dilakukan di unit pelayanan aseptik oleh farmasis, teknisi dan asisten yang terlatih di dalam ruangan yang kondisinya terkontrol. Preparasi ini diracik menurut resep yang diberikan kepada pasien yang bersifat individual serta di bawah pengawasan farmasis. Suatu contoh pelayanan aseptik dilakukan oleh Northumbria Healthcare NHS Foundation Trust disediakan dari unit aseptik pusat yang berada di Rumah Sakit Umum Wansbeck (Anonim, 2009).

Tujuan Aseptic Dispensing Services
Aseptic dispensing services menjamin kualitas pengobatan sebelum diberikan kepada pasien dengan tujuan sebagai berikut: mengurangi kontaminasi mikroorganisme dan partikel, memastikan cara melarutkan yang benar, menjamin stabilitas dan kompatibilitas, menjamin rute pemberian yang sesuai, menjamin keselamatan staf medis dalam peracikan terutama pada peracikan obat-obatan sitotoksik, menghindari ketidaktepatan penggunaan obat (terutama untuk obat yang mahal) (Anonim, 2009).

Penerapan Aseptic Dispensing Services
            Aseptic services disediakan oleh pusat unit aseptic yang ada di rumah sakit. Untuk menjamin penghantaran pengobatan pada waktu tertentu, maka unit tersebut harus mendapatkan resep yang telah ditanda tangani paling tidak 24 jam sebelum pengobatan dilakukan. Kadang-kadang, dengan persetujuan tertentu, unit tersebut dapat menangani resep yang diberikan kurang dari 24 jam sebelum pengobatan dilakukan.
            Staf yang terlibat pada unit aseptic diantaranya: farmasis penanggung jawab, manager pelayanan aseptic, dan asisten yang bertugas menyiapkan. Unit Aseptic memiliki Farmasis Penangung Jawab, tetapi diatur, secara full time, oleh teknisi farmasis senior. Semua perlakuan aseptik diambil alih oleh tim yang terdiri dari asisten terlatih yang bertugas untuk menyiapkan sediaan.  Penjaminan yang lebih lanjut dilakukan oleh farmasis yang telah terlatih dan teknisi farmasis, yang bekerja di unit tersebut secara bergantian. Teknisi farmasis berpartisipasi dalam pemeriksaan sistem teknis, dan bila perlu memiliki kemampuan untuk melakukan manipulasi aseptik (aseptic manipulation) (Jonathan et al., 2001).


Sediaan-sediaan yang memerlukan Aseptic Dispensing Services
1. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi melalui rute intravena untuk pasien mengalami gangguan jika diminum secara per oral. Kebutuhan total untuk 24 jam diberikan dalam satu kantung infus yang disiapkan di departemen Pelayanan Aseptik. Infus ini dibuat berdasarkan resep dokter bersama dengan ahli nutrisi. Farmasis memberikan saran terkait dengan regimen dengan mempertimbangkan stabilitas dan kompatibilitasnya. Bahan-bahan yang dibutuhkan dicampur dan larutan yang bersifat lemak serta vitamin dimasukkan ke dalam wadah yang berbeda untuk menjaga stabilitas (Anonim, 2009).

3. Injeksi Pre-filled
Injeksi i.v secara perlahan (bolus) masih digunakan di bangsal pasien ketika dibutuhkan. Injeksi hanya boleh diberikan oleh perawat yang sudah mendapatkan pelatihan. “Injeksi yang terus menerus” untuk digunakan di pompa syringe, juga disiapkan di bangsal pediatric (Anonim, 2009).

4. Preparasi Bahan Tambahan untuk Obat Intravena
     Beberapa obat intravena perlu dilarutkan di dalam larutan infus sebelum diberikan kepada pasien. Departemen Pelayanan Aseptik dapat melarutkannya pada cairan infus yang sesuai, diberi label yang berisi satabilitas dan dosis yang dapat diberikan kepada pasien (Anonim, 2009).

5. Injeksi Sitotosik
        Injeksi sitotoksisk berbahaya untuk pasien dan tenaga kesehatan, sehingga untuk mengurangi resiko tersebut, sebaiknya  disimpan dalam bentuk yang langsung diinjeksikan. Rekam medis pasien digunakan untuk menghitung dosis sesuai dengan tinggi badan, berat badan dan luas permukaan tubuh oleh farmasis sitotoksi yang disetujui oleh konsultan onkologis (Anonim, 2009).

Fasilitas yang tersedia pada unit aseptic
            Di dalam unit aseptik, terdapat dua ruang standar Kelas C yang masing-masing dikondisikan dengan isolator bertekanan negatif. Isolator merupakan ruang yang di dalamnya memiliki standar Kelas A, yang dapat menjamin produk steril yang dihasilkan dapat terlindung dari lingkungan luar. Isolator yang bertekanan negatif juga melindungi operator dari bahaya produk di dalam isolator (Anonim, 2009). Masing-Masing dari isolator ini diakses oleh suatu sistem dengan pintu perpindahan yang tersambungkan.
Baju pelindung digunakan setiap kali personel memasuki unit aseptik. Jenis dan jumlah baju pelindung tergantung pada ruang dimana personel tersebut bekerja.
Unit aseptik juga memiliki ruang peralihan, yaitu collation room dan ruang persiapan, sedangkan aktivitas harian berlangsung di kantor yang ada di dekat unit tersebut.

Daftar Pustaka

(1)  Anonim. 2009. Pharmacy and Aseptic Services. University Hospital of South Manchester.http://www.uhsm.nhs.uk/patients/Pages/PharmacyAsepticServices.aspx. Diakses pada tangga 28 Maret 2010
(2)  Merills Jonathan, Fisher Jonathan. 2001. Pharmacy Law and Practice. Amerika Serikat: Maxwell Scientist Ltd.

No comments:

Post a Comment