The Pharmacist Room: PENGGUNAAN JINTAN HITAM SEBAGAI ANTI HIPERKOLESTEROL

PENGGUNAAN JINTAN HITAM SEBAGAI ANTI HIPERKOLESTEROL


Kolesterol merupakan salah satu komponen dari lemak, dan lemak merupakan salah satu gizi yang diperlukan oleh tubuh disamping zat gizi yang lain. Lemak menjadi salah satu sumber energi yang memiliki kalori paling tinggi dan pada lemak khususnya kolesterol berfungsi untuk membentuk dinding-dinding sel dalam tubuh dan kolesterol juga merupakan bahan utama dari pembentukan hormon steroid.
Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipida, dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi maka susunan molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air. Lipoprotein dibagi menjadi 5 golongan besar yaitu :
1.    Kilomikron
Lipoprotein dengan berat molekul terbesar ini lebih dari 80% komponennya terdiri dari trigliserida dan kurang dari 5 % kolesterol ester. Kilomokron akan membawa trigliserida dari makanan ke jaringan lemak dan otot rangka, juga membawa kolesterol makanan ke hati.
2.    Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL, very low density lipoprotein)
Lipoprotein ini terdiri dari 60% trigliserida (endogen) dan 10-15% kolesterol. VLDL disekresi oleh hati untuk mengangkut trigliserida ke jaringan perifer. Trigliserida VLDL dihidrolisis oleh LPL menghasilkan asam lemak bebas untuk disimpan dalam jaringan adipose dan bahan oksidasi di jantung dan otot skelet.
3.    Lipoprotein densitas sedang (IDL, intermediate density lipoprotein)
IDL ini kurang mengandung trigliserida (30%), lebih banyak kolesterol (20%) dan relatif lebih banyak mengandung apoprotein B dan E. IDL adalah zat perantara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL, tidak terdapat dalam kadar yang besar kecuali bila terjadi hambatan konversi lebih lanjut.
4.    Lipoprotein densitas rendah (LDL, low density lipoprotein)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada manusia (70% total). Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10% dan kolesterol 50%. Jalur utama katabolisme LDL berlangsung lewat receptor-mediate endocytosis di hati dan sel lain. Ester kolesterol dari inti LDL dihidrolisis menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis sel membran dan hormon steroid.
5.    Lipoprotein densitas tinggi (HDL, high density lipoprotein)
HDL merupakan lipoprotein protektif yang menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Efek protektifnya diduga karena mengangkut kolesterol dari perifer untuk dimetabolisasi di hati dan menghambat modifikasi oksidatif LDL melalui paraoksonase, suatu protein antioksidan yang berasosiasi dengan HDL (Anonim, 2007).
Secara normal kolesterol dapat diproduksi oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan namun dapat meningkat karena makanan yang kita makan mengandung kolesterol. Kolesterol yang berlebihan dapat membuat penumpukan di pembuluh darah dan dapat menimbulkan penyempitan, karena itulah dapat menyebabkan seseorang terserang stroke dan jantung. Kolesterol diangkut oleh lipoprotein menuju sel-sel yang membutuhkan termasuk jantung dan otak, sedangkan kelebihan kolesterol diangkut oleh HDL menuju hati yang kemudian diurai dan masuk ke empedu sebagai asam empedu. LDL memiliki kandungan lemak yang lebih banyak dibandingkan dengan dengan HDL. LDL dianggap lemak yang jahat karena dapat menempel di dinding pembuluh darah sedangkan HDL dianggap lemak yang baik karena ia membawa lemak yang berlebih menuju hati.
Hiperlipidemia didefinisikan sebagai ketinggian dari satu atau lebih dari kolesterol, ester kolesterol, fosfolipid, atau trigliserida. Lipid yang bercampur air, tidak hadir dalam bentuk bebas dalam plasma melainkan bersirkulasi sebagai lipoprotein. Hiperlipidemia dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
1.    Hiperkolesterolemia : Adanya peningkatan kadar LDL dan kolesterol total
2.    Hipertrigliserida       : Dimana kadar trigliserida meningkat
Hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida merupakan faktor resiko bagi atherosklerosis dan akhirnya penyakit jantung koroner khusunya angina dan infark jantung.
            Jinten hitam (Nigella sativa L.) merupakan keluarga Ranunculaceae (Steenis, dkk, 1975 ). Kandungan zat kimia yang terdapat pada jinten hitam antara lain Minyak atsiri 1,5% (terdiri dari 40 – 60% karven, d-limonen, simen, dan terpen-terpen lain), glukosida saponin, glukosida beracun melantin, zat pahit nigelin, nigelon dan thymoquinon (Anonim, 1979). Selain itu kandungan dari biji jinten hitam antara lain oleat (omega 9), linoleat (omega 6), linolenat (omega 3), fitosterol, alkaloid (nigellein dan nigellamin-n-oksida), protein, asam-asam amino (Ahsan, 2007). polisakarida, zat besi, karoten, dan kalsium (Susilo, 2006). Sedangkan zat aktif yang diduga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah adalah thymoquinon.
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apakah Nigella sativa L.  dapat dimanfaatkan sebagai antihiperkolesterol.

METODE
Pada artikel ini, data yang digunakan diperoleh dengan cara me-review artikel-artikel elektronik yang berkaitan dengan penggunaan Nigella sativa L. sebagai antihiperkolesterol.
            Data diambil dari beberapa situs ilmiah yang menyediakan artikel-artikel yang terkait seperti Google Scholar, Science Direct, dan Pubmed dengan memasukan kata kunci Nigella sativa, hypercholesterolemia, clinical trial pada kolom search (pencarian).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyajian Data
Berdasarkan dari beberapa artikel ilmiah yang diperoleh, data yang diperoleh disusun kembali dan ditampilkan dengan cara naratif dalam bentuk tabel berikut:

N0
Judul, Nama Penggarang,  Tahun
Metode
Sampel
Hasil
1.
Effect of dietary supplementation with Nigella sativa L. on serum lipid profile, lipid peroxidation and antioxidant defense system in hyperlipidemic rabbits

Gargari, B.P., Attary, V.E., dkk (2009)
Eksperimental
24 kelinci putih  jantan New zealand
Pada kelompok black seeds
Tingkat TC, LDL.C, HDL.C, TG dan TC/HDL.C secara signifikan menurun
dibandingkan kelompok kontrol

2.
The effect of dietary supplementation of Nigella sativas L. on serum lipid profile in rats
Kocyigit Yukse, Atamer, Y., dkk (2009)







Eksperimental
75 tikus albino galur Wistar
Tikus diberi Nigella sativa dengan dosis 400 mg untuk jangka 1 minggu menunjukan peningkatan yang signifikan dalam HDL. Ada penurunan yang signifikan dalam LDL setelah 1 minggu untuk dosis 400 mg dan 600 mg. dan semua dosis setelah 2 minggu dan 4 minggu untuk 200 mg dan 600 mg jika dibandingkan dengan kelompok control. Ada penurunan yang signifikan dalam tingkat LDL yang tinggi setelah 1 minggu untuk 200 mg, 400 mg, dan 600 mg dan semua dosis untuk 2 dan 4 minggu. Untuk dosis 400 mg selama 2 minggu dan semua dosis selama 4 minggu menyebabkan penurunan yang signifikan pada tingkat trigliserida. Ada penurunan yang signifikan terhadap tingkat kolesterol total pada semua dosis setelah 4 minggu makan Nigella sativa

3.



Effect of Nigella sativa (kalonji) on serum cholesterol of albino rats
Dahri, A.H., Chandiol, A.M., dkk (2005)
Eksperimental
24 tikus albino jantan dan betina

Serum kolesterol total pada kelompok eksperimental meningkat dari 76,9 ± 6,5-117,5 ± 6,65 selama 20 minggu. Serum kolesterol HDL meningkat dari 41,7 ± 4,9-83,42 ± 5,92 selama 20 minggu dibandingkan dg kelompok kontrol. Tingkat kolesterol LDL mengalami penurunan dari 12,7 ± 6,9-8,5 ± 7,8 selama 20 minggu.


Penelitian oleh Gargari, B.P., Attary, V.E., dkk dengan judul “Effect of dietary supplementation with Nigella sativa L. on serum lipid profile, lipid peroxidation and antioxidant defense system in hyperlipidemic rabbits”. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa konsentrasi serum total kolesterol, trigliserida, LDL.C, & MDA adalah menurun secara signifikan dalam kelompok biji jintan hitam ( P<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol pada akhir studi, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan di tingkat TAS, SOD, dan GPX antara kelompok-kelompok (P>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa jintan hitam dapat menurunkan profil lipid serum dan tingkat peroksidasi lipid pada kelinci hiperlipidemia.
            Penelitian oleh Kocyigit Yukse, Atamer, Y., dkk yang berjudul “The effect of dietary supplementation of Nigella sativas L. on serum lipid profile in rats dilakukan dengan sebanyak 75 tikus albino Wistar, 60 tikus albino  diantaranya diberi suplemen Nigella sativa dan 15 sebagai kelompok kontrol. Kelompok Nigella sativa dibagi menjadi 4 kelompok utama masing- masing 15 ekor. Empat dosis Nigella sativa digunakan ( 100, 200, 400, dan 600 mg/kg/day). Setiap kelompok dosis dibagi durasi subkelompok 3 dari 5 ekor masing-masing diberi makan benih Nigella sativa untuk 1, 2, 4 minggu. Pada kelompok kontrol dibagi menjadi 3 kelompok utama masing- masing 5 ekor tikus albino. Diperoleh hasil tikus diberi Nigella sativa 400 mg/kg/hari selama 1 minggu menunjukan peningkatan yang signifikan pada HDL-C jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Ada penurunan yang signifikan dalam LDL-C setelah 1 minggu untuk 400, dan 600 mg/kg/hari (P<0,05; P<0,001) dan semua dosis selama 2 minggu (P<0,001) dan setelah 4 minggu untuk 200 dan 600 mg/kg/hari jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Ada penurunan yang signifikan pada tingkat VLDL-C setelah satu minggu untuk 200, 400 dan 600 mg/kg/hari (P<0,001) dan untuk semua dosis setelah 2 dan 4 minggu (P<0,001). Untuk dosis 400 mg/kg/hari selama 2 minggu (P<0,05) dan semua dosis selama 4 minggu menyebabkan penurunan yang signifikan pada tingkat trigliserida (P<0,001). Dibandingkan dengan kelompok kontrol, terjadi penurunan yang signifikan terhadap tingkat kolesterol total pada semua dosis setelah 4 minggu makan Nigella sativa (P<0,05).
            Penelitian yang dilakukan oleh Dahri, A.H., Chandiol, A.M., dkk yang berjudul “Effect of Nigella sativa (kalonji) on serum cholesterol of albino rats” dilakukan dengan 24 tikus albino jantan dan betina, masing-masing 12 ekor diberi nomor dan disimpan sesuai dengan jenis kelaminnya. Sampel darah puasa 12-14 jam di ambil pada kelompok kontrol dan eksperimental pada 2 minggu awal. Sampel lainnya diambil setelah 20 minggu dengan perlakuan yang sama. Dari hasil penelitian diperoleh serum kolesterol total pada kelompok kontrol mengalami kenaikan dari 8,3 ± 3,30-13,96 ± 9,3 dan kolesterol HDL menunjukan peningkatan dari 44,4 ± 6,12-80,45 ± 5,95 serta kolesterol LDL menunjukan peningkatan  dari   8,3 ± 3,30-13,96 ± 9,3 pada 20 minggu. Pada kelompok eksperimental serum kolesterol total meningkat dari 76,9 ± 6,5-117,5 ± 6,65 selama 20 minggu. Serum kolesterol HDL meningkat dari 41,7 ± 4,9-83,42 ± 5,92 selama 20 minggu dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tingkat kolesterol LDL mengalami penurunan dari 12,7 ± 6,9-8,5 ± 7,8 selama 20 minggu.

KESIMPULAN
            Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan terhadap Nigella sativa L. menunjukan adanya penurunan yang signifikan pada serum kolesterol LDL dan peningkatan pada serum kolesterol HDL. Sehingga dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa Nigella sativa L. dapat dimanfaatkan sebagai antihiperkolsterol.

DAFTAR PUSTAKA
Dahri, A.H., Chandiol, A.M., Rahoo, A.A., Memon, R.A., 2005, Effect of Nigella sativa (kalonji) on serum cholesterol of albino rats, Department of Pathology, Peoples Medical College, Nawabshah.

Gargari, B.P., Attary, V.E., Rafraf,M., Gorbani, A., 2009, Effect of dietary supplementation with Nigella sativa L. on serum lipid profile, lipid peroxidation and antioxidant defense system in hyperlipidemic rabbits, J. of Med. Plants R., Volume 3 (10), 815-821.

Kocyigit Yukse, Atamer, Y., Uysal, E., 2009, The effect of dietary supplementation of Nigella sativa L. on serum lipid profile in rats, Saudi Med. J., Volume 30 (7), 893-896.


No comments:

Post a Comment