AMUBIASIS
Etiologi
Entamoeba hystolitica
5 bentuk:
1. Minuta dalam usus besar
Ukuran 8 – 12 μ, inti besar – 30% dari sel
2. Prekistik
Usus besar sampai rectum, inti lebih besar ± 42% dari sel
3. Kistik
Ukuran 7 – 12 μ, keluar bersama tinja
4. Metakistik
Kista pecah, kembali menjadi minuta
5. Histolitika
Patologi, mulai dari ddg usus menyebar ke alat lain
Ukuran : 12 – 30 μ, selalu bergerak dengan pseudopodia
Cara Infeksi
Kista hidup lama di luar tubuh
Bersama makanan/ minuman masuk ke dalam tubuh manusia, mengalami perubahan bentuk
Patogenesis
Entamoeba hystolitica menembus dinding usus menyebar ke paru, hati, otak
Paling sering caecum, colon, appendix, sigmoid
Invasi dari ddg usus, menimbulkan necrosis shg timbul ulcus
Amoeba mencapai hati melalui sirkulasi portal (sering di bagian atas, kanan)
Dalam hati, berbentuk abses, berisi jaringan nekrotik dan darah, bila abses pecah, keluar pus berwarna tengguli
Gejala Klinik
Amoebiasis asymptomatik : ditemukan amoeba dalam tinja, tanpa gejala
Amoebiasis kronik non dysentri : sakit perut, konstipasi, kembung tanpa diare
Amoebiasis berat : diare berat dengan lendir dan darah, sakit perut, panas, tenesmus
Amoebiasis hati (abses hati) : panas tinggi, nyeri perut kanan atas, batuk-batuk
Diagnosis pasti : bila abses pecah, keluar pus, warna tengguli, steril, tidak berbau
Pemeriksaan yang dilakukan :
- aspirasi hati
- foto thorax
- scan liver
- USG
Amoebiasis kulit
o Luka dengan tepi tajam, nyeri, mudah berdarah
o Daerah yang sering terkena : penis, vulva, perut sebelah kanan
Pemeriksaan Lab
E.hystolitica dalam tinja
Tinja segar + eosin 1% atau lugol 1%
Diagnosis
Signoidoskopi
Ulcus amoeba 2 cm dengan eksudat kuning, mucosa hyperemia, oedem, sigmoidoskopi harus hati-hati, usus rapuh sehingga mudah perforasi
Ulcus sering terdapat di caecum, colon ascendent
Bisa juga dengan foto abdomen
Therapy
Emetin HCl 1 g/ kgBB/ hari untuk 10 hari
Chloroquine 10 g/kgBB/ hari untuk 21 hari
Metronidazole 50 g/ kgBB/ hari untuk 5 hari
Tetrasiklin 20 g – 40 g/ kgBB/ hari (sebaiknya tidak diberi untuk anak < 7 tahun)
Etiologi
Entamoeba hystolitica
5 bentuk:
1. Minuta dalam usus besar
Ukuran 8 – 12 μ, inti besar – 30% dari sel
2. Prekistik
Usus besar sampai rectum, inti lebih besar ± 42% dari sel
3. Kistik
Ukuran 7 – 12 μ, keluar bersama tinja
4. Metakistik
Kista pecah, kembali menjadi minuta
5. Histolitika
Patologi, mulai dari ddg usus menyebar ke alat lain
Ukuran : 12 – 30 μ, selalu bergerak dengan pseudopodia
Cara Infeksi
Kista hidup lama di luar tubuh
Bersama makanan/ minuman masuk ke dalam tubuh manusia, mengalami perubahan bentuk
Patogenesis
Entamoeba hystolitica menembus dinding usus menyebar ke paru, hati, otak
Paling sering caecum, colon, appendix, sigmoid
Invasi dari ddg usus, menimbulkan necrosis shg timbul ulcus
Amoeba mencapai hati melalui sirkulasi portal (sering di bagian atas, kanan)
Dalam hati, berbentuk abses, berisi jaringan nekrotik dan darah, bila abses pecah, keluar pus berwarna tengguli
Gejala Klinik
Amoebiasis asymptomatik : ditemukan amoeba dalam tinja, tanpa gejala
Amoebiasis kronik non dysentri : sakit perut, konstipasi, kembung tanpa diare
Amoebiasis berat : diare berat dengan lendir dan darah, sakit perut, panas, tenesmus
Amoebiasis hati (abses hati) : panas tinggi, nyeri perut kanan atas, batuk-batuk
Diagnosis pasti : bila abses pecah, keluar pus, warna tengguli, steril, tidak berbau
Pemeriksaan yang dilakukan :
- aspirasi hati
- foto thorax
- scan liver
- USG
Amoebiasis kulit
o Luka dengan tepi tajam, nyeri, mudah berdarah
o Daerah yang sering terkena : penis, vulva, perut sebelah kanan
Pemeriksaan Lab
E.hystolitica dalam tinja
Tinja segar + eosin 1% atau lugol 1%
Diagnosis
Signoidoskopi
Ulcus amoeba 2 cm dengan eksudat kuning, mucosa hyperemia, oedem, sigmoidoskopi harus hati-hati, usus rapuh sehingga mudah perforasi
Ulcus sering terdapat di caecum, colon ascendent
Bisa juga dengan foto abdomen
Therapy
Emetin HCl 1 g/ kgBB/ hari untuk 10 hari
Chloroquine 10 g/kgBB/ hari untuk 21 hari
Metronidazole 50 g/ kgBB/ hari untuk 5 hari
Tetrasiklin 20 g – 40 g/ kgBB/ hari (sebaiknya tidak diberi untuk anak < 7 tahun)
No comments:
Post a Comment